Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang menular lewat gigitan nyamuk. Gejala umum yang muncul di antaranya demam dan gejala lainnya yang mirip gejala flu seperti nyeri di persendian, mual, muntah, dan muncul bintik merah di beberapa bagian kulit. Apabila ibu hamil menderita DBD, efeknya bukan hanya dirasakan oleh ibu namun juga dapat berbahaya bagi janin yang dikandung.
Gejala demam berdarah dengue (DBD) pada ibu hamil
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti. Orang yang mengalami demam berdarah dapat menunjukkan gejala ringan, namun pada kondisi tertentu demam berdarah dapat berkembang menjadi kondisi yang berat dan mematikan.
Gejala demam berdarah (DBD) pada ibu hamil tidak jauh berbeda dengan gejala DBD secara umum, yaitu:
- Demam tinggi
- Mual dan muntah
- Muncul ruam dan bintik kemerahan
- Nyeri di belakang mata
- Nyeri otot dan persendian
- Sakit kepala
Gejala DBD dapat muncul setelah 3-10 hari pasien tergigit nyamuk. Pada gejala demam berdarah ringan dan ditangani dengan tepat, masa pemulihan berlangsung hingga 7-14 hari. Namun, pada demam berdarah dengan gejala berat seperti munculnya tanda perdarahan, nyeri perut yang hebat dan sulit bernapas, kondisi ini dapat memakan waktu hingga 21 hari.
Bagi ibu hamil yang menunjukkan gejala demam berdarah, dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan. Deteksi dini dan penanganan yang tepat pada demam berdarah dapat mencegah komplikasi demam berdarah yang berakibat fatal.
Bahaya demam berdarah pada ibu hamil
Seperti halnya infeksi virus lainnya, infeksi demam berdarah pada ibu hamil juga dapat membahayakan kondisi ibu hamil dan janin. Dilansir dari Baby Center, ibu hamil dapat menularkan virus dengue pada janin terutama ketika usia kehamilan masuk ke trimester ketiga. Infeksi virus ini dapat menyebabkan beberapa kondisi berikut:
- Bayi lahir dengan berat badan rendah
- Bayi lahir prematur
- Memicu atau memperparah preeklampsia
- Persalinan harus dilahirkan dengan operasi caesar
- Perdarahan pascapersalinan
- Bayi meninggal dalam kandungan
- Bayi ikut mengalami demam dengue setelah lahir
Penanganan demam berdarah pada ibu hamil
Hingga saat ini belum ada obat khusus yang efektif menangani penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penanganan demam berdarah difokuskan pada mengatasi demam dan gejala lain yang muncul serta memastikan pasien tidak mengalami dehidrasi. Bagi pasien DBD yang menjalani perawatan di rumah, cara penanganan DBD yang bisa dilakukan antara lain:
1. Banyak beristirahat
2. Minum obat pereda nyeri (paracetamol). Hindari mengonsumsi ibuproefen atau aspirin sebagai penurun demam dan sakit kepala karena dapat memicu pendarahan dan iritasi lambung
3. Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi
4. Melakukan pencegahan penyebaran demam berdarah dengan membasmi jentik nyamuk di rumah, memasang kasa antinyamuk dan menjaga kebersihan rumah.
Penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang dapat membahayakan ibu hamil dan janin jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, apabila ibu hamil merasakan gejala demam berdarah atau baru saja bepergian dari lokasi yang rawan demam berdarah sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit agar dapat dilakukan penanganan secara optimal.
- dr Nadia Opmalina
Ayuda, T. (2021). Dengue Fever During Pregnancy. Available from: https://www.babycenter.com/pregnancy/health-and-safety/dengue-fever-in-pregnancy_10412668
Joseph, B. (2022). Dengue In Pregnancy: Causes, Symptoms, Treatment And Prevention. Available from: https://www.momjunction.com/articles/dengue-fever-pregnancy-causes-symptoms-treatment_00787192/
Mayo Clinic. Dengue Fever. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078#
Dat, Tien., et al. (2018). Dengue Fever During Pregnancy. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5995735/
CDC. Caring for a Child or Family Member Sick with Dengue. Available from: https://www.cdc.gov/dengue/symptoms/family.html#